Belatung Bantu Taruna Tani Kelola Sampah Organik

Written By Admin Category Uncategorised
Taruna Tani Agro Muda Sindangjaya, Cipanas bekerjasama dengan BPTP Jawa Barat memanfaatkan kasgot BSF untuk uji coba pengembangan penangkaran benih kentang.


Cianjur - Kegiatan pengelolaan sampah organik melalui budidaya maggot (belatung/ larva) Black Soldier Fly (BSF) oleh Taruna Tani Agro Muda Sindangjaya, Cipanas, Kabupaten Cianjur melalui dukungan Transformasi telah memasuki tahap ketiga yaitu proses budidaya maggot BSF. Di tahap sebelumnya telah dilakukan tahapan kegiatan pembuatan kandang kawin BSF dan perbaikan mesin pencacah sampah organik.

Hasil dari kedua kegiatan tersebut, saat ini telah dihasilkan kurang lebih 20 gram telur maggot. Dua puluh gram telur tersebut dibagi kedalam 10 reaktor penetasan dengan setiap reaktor diisi kurang lebih 2 gram telur. Setelah kurang lebih 2 minggu, di dalam tiap-tiap reaktor terdapat 2 kg maggot. Maggot diberikan pakan sampah organik untuk kemudian mengolahnya menjadi pupuk organik/kompos kasgot (bekas maggot) yang dapat dijadikan sebagai media tanam.

Ridha Fandina, Ketua Kelompok Taruna Tani Agro Muda Muda Sindangjaya menjelaskan, “Kami sudah menjual total 25 kg kasgot kepada pelaku budidaya tanaman hias. Kami juga bekerjasama dengan BPTP Jawa Barat dalam kegiatan uji coba pengembangan penangkaran benih kentang.”

Kandang kawin BSF


Selain kerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat, pada tanggal 21 Oktober 2021, kelompok taruna tani mendapat kunjungan dari perwakilan tim pengelola Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP). Kunjungan ini merupakan pertemuan awal untuk merencanakan pengembangan pengelolaan sampah di wilayah perbatasan TNGP. Kelompok taruna tani juga telah melakukan pembicaraan awal untuk bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat.

“Dukungan dari Transformasi bagi kami merupakan langkah awal yang sangat besar sebagai stimulan, ke depan kami sudah mencoba untuk menjalin kolaborasi dengan Desa melalui BUMDes. Semoga bisa terealisasi di tahun anggaran 2022. Kalaupun tidak ada dukungan dari pihak manapun kegiatan budidaya maggot BSF ini akan tetap kami jalankan sebagai bentuk tanggungj awab kami terhadap lingkungan,” imbuh Ridha.

Selain menjual kasgot, maggot juga dimanfaatkan sebagai pakan budidaya lele milik kelompok taruna tani. Upaya ini tentunya dapat menekan biaya yang dikeluarkan untuk membeli pakan lele.

Taruna Tani Agro Muda Muda Sindangjaya terus mengupayakan pengelolaan sampah organik seoptimal mungkin. Sampah organik yang dikumpulkan berasal dari sampah dapur masyarakat sekitar dan penjual sayuran. Saat ini, sebanyak 18 warga yang sudah melakukan pemilahan sampah dan memberikan sampah organiknya kepada kelompok taruna tani. Volume sampah organik yang dikelola setiap minggunya kurang lebih sebanyak 1 ton.