SINERGI akan Ciptakan Lebih Banyak Kesempatan Kerja bagi Pemuda Kurang Mampu Rentan dan Penyandang Disabilitas

Direktur Eksekutif Transformasi, Nazla Mariza, menutup Dialog Nasional #4 dan 5 SINERGI (Foto: SINERGI).

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Program SINERGI yang telah berjalan sejak akhir 2017, menggelar Dialog Nasional Ketenagakerjaan Inklusif yang keempat dan kelimanya di Wisma Perdamaian, Kota Semarang, 12 Februari 2019 lalu. Program yang didanai USAID, dan dijalankan salah satunya oleh Pusat Transformasi Kebijakan Publik (Transformasi) ini bertujuan untuk memberikan kesempatan mendapatkan pelatihan dan kesempatan kerja bagi pemuda kurang mampu dan rentan, serta penyandang disabilitas.
 
Dalam kesempatan ini, Direktur Eksekutif Transformasi, Nazla Mariza, menyampaikan pujiannya terhadap hasil positif dari program ini, dimana SINERGI telah berhasil membekali 423 pemuda kurang mampu rentan dengan berbagai keterampilan agar mereka siap masuk ke dalam pasar tenaga kerja. Bahkan 69 diantaranya, 31 perempuan dan 38 laki-laki, sudah mendapatkan pekerjaan dan membuka usaha sendiri.
 
Nazla tak lupa mengapresiasi terselenggaranya kegiatan Dialog Nasional ini, yang antara lain dihadiri USAID-Indonesia, Bappenas, Kementerian Ketenagakerjaan, sejumlah perusahaan mitra seperti PT. PAN Brothers, serta para pemuda penerima manfaat.
 

“Dialog seperti ini sebenarnya adalah semangat program ini. Bagaimana kita memfasilitasi dialog, koordinasi, dan komunikasi. Harapannya akan timbul program-program kolaboratif antar para pemangku kepentingan demi masa depan para pemuda yang lebih cerah,” ungkapnya kala memberikan sambutan penutup.

Komitmen untuk Masa Depan Ketenagakerjaan Inklusif
    
Pada kesempatan yang sama, Nazla juga menyampaikan harapannya untuk meneruskan kegiatan SINERGI, dan meminta dukungan dan komitmen lebih lanjut dari semua pihak, termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten, perusahaan, dan Lembaga-lembaga Penyedia Pelatihan mitra (BBPLK dan BLK) agar bisa bersinergi untuk menciptakan kesempatan pelatihan dan penempatan kerja yang lebih luas bagi pemuda kurang mampu dan rentan, serta penyandang disabilitas.

Lebih jauh lagi, karena Transformasi adalah organisasi yang selalu mementingkan aspek keberlanjutan, sebaiknya sistem ketenagakerjaan yang merangkul semua pihak ini menjadi bagian dari perencanaan pembangunan dan penganggaran daerah, sehingga bisa berkelanjutan di masa mendatang, dengan atau tanpa program SINERGI. Ini juga bisa lebih terjamin apabila berbagai pembelajaran dari program ini dapat dicantumkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024, sehingga ketenagakerjaan inklusif bisa berjalan bukan hanya di Jawa Tengah, tapi juga di tingkat nasional.

“Yang terpenting, semoga program kami bisa bermanfaat dan menjadi awal pengembangan sayap para pemuda. Ke depannya, SINERGI akan bisa menjangkau lebih banyak pemuda dan memberikan mereka kesempatan kerja yang lebih baik,” tutur Nazla dengan mantap.

 

Wicaksono Prayogie
Knowledge Management Specialist – Transformasi
13 Februari 2019