Cirebon Menuju Kota Ramah, Tujuan Dagang, dan Wisata

Written By Transformasi Category Perkotaan

cirebonPADA 26 Maret 2015, Nasrudin Azis dilantik sebagai Wali Kota Cirebon.
Pelantikan dilakukan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Gedung Sate, Bandung. Azis menjadi Wali Kota Cirebon untuk sisa masa jabatan 2013-2018.

Pelantikan Azis dilakukan setelah wali kota sebelumnya, Ano Sutrisno, wafat pada 19 Februari 2015. Azis yang sebelumnya menjadi wakil Ano Sutrisno pun naik menjadi wali kota yang baru.

Azis bertekad melanjutkan visi dan misi Kota Cirebon sebagai kota yang RAMAH, yakni Religius, Aman, Maju, Aspiratif, dan Hijau. Konsep Kota Cirebon sebagai kota yang ramah, lanjut Azis, sudah dirancang berdua bersama Ano Sutrisno saat menjadi calon pemimpin di Kota Cirebon.

Azis memprioritaskan lima sektor program yang menjadi kebutuhan masyarakat. Kelima sekor itu yakni meningkatkan kebersihan kota, meningkatkan pelayanan publik, mewujudkan masyarakat sehat, meningkatkan pendidikan, dan membangun sarana dan prasarana.

Jika kelima sektor itu terwujud, penanganan kemiskinan pun diyakini tuntas.

Untuk membangun sarana dan prasarana, Azis bertekad memperbaiki sejumlah ruas jalan di Kota Cirebon. “Ditargetkan, tidak akan ada lagi jalan berlubang baik di pusat kota maupun di daerah terpencil.” Akses jalan yang baik diyakini bisa meningkatkan arus lalu lintas dari perkotaan ke daerah terpencil dan meningkatkan perekonomian di Kota Cirebon. “Termasuk memperbaiki saluran air.” Saluran air yang tidak lancar menyebabkan banjir yang menggenang di jalan. Akibatnya, itu merusak jalan yang baru dibangun. “Jalanjalan di Kota Cirebon tidak boleh minim dari penerangan jalan. Harus terang,” kata Azis. Tujuannya agar kejadian yang tidak diinginkan, seperti pembegalan dan perampokan, tidak terjadi.

Untuk dinas kebersihan dan pertamanan (DKP), Azis pun meminta untuk selalu menjaga kebersihan di Kota Cirebon. Kota semakin indah dan adipura pun bisa kita raih. “Jangan ada lagi sampah yang bertumpuk di sejumlah titik,” kata dia.

Saat pelantikan, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan angka partisipasi pendidikan di Kota Cirebon nomor 5 di Jawa Barat.

Agar angka partisipasi bisa meningkat, biaya pendidikan pun harus bisa terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Dinas pendidikan diminta mencari terobosan agar tidak ada lagi biaya ataupun pungutan yang memberatkan orangtua. Wali Kota tidak ingin lagi mendengar ada siswa yang enggan atau malu masuk sekolah hanya gara-gara tidak bisa membayar pungutan di sekolah.

“Ini pun berlaku di bidang kesehatan,” kata Azis. Azis menginginkan pelayanan di bidang kesehatan murah dan terjangkau bagi masyarakat di Kota Cirebon. Saat ini pun Pemkot Cirebon sudah menerapkan program pengobatan gratis untuk warga Kota Cirebon yang berobat di puskesmas.

Keberadaan jalan tol yang akan menghubungkan ruas Jawa juga menjadi ancaman bagi Kota Cirebon karena selama ini Kota Cirebon telah memproklamasikan diri sebagai kota dagang dan jasa. Keberadaan jalan tol bisa mengancam dan membuat Kota Cirebon menjadi kota mati.

“Terobosan pun akan kami lakukan agar orang tidak sekadar singgah tapi juga menjadikan Kota Cirebon sebagai kota tujuan wisata,“ jelas Azis.Dipercantik Karenanya, Kota Cirebon pun akan dipercantik. Kota Cirebon memiliki warisan gedung-gedung peninggalan zaman kolonial yang indah. “Heritage akan kita percantik,“ kata Azis.

Bahkan saat ini mereka sudah merancang membuat kawasan kota tua di salah satu titik di Kota Cirebon.Nantinya kota tua tersebut akan dibuat mirip seperti zaman dahulu sehingga diyakini bisa menarik perhatian wisatawan.

Tidak hanya itu, Kota Cirebon memiliki empat keraton yang sudah ada sejak zaman dulu. Keberadaan keraton-keraton itu, menurut Azis, bisa menjadi daya tarik wisata sekaligus wisata religi karena cukup banyak tradisi keagamaan yang digelar.

Kuliner pun, menurut Azis, akan menjadi daya tarik tersendiri. Cirebon dianugerahi berbagai kuliner khas yang sudah dikenal masyarakat. “Harus ditata lagi agar bisa menarik wisatawan. Ini menjadi tugas dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Cirebon,“ kata Azis.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Dana Kartiman mengungkapkan mereka sudah membuat konsep kawasan kota tua. Kawasan yang akan dijadikan kota tua yaitu kawasan di sekitar eks Gedung BAT, Lapangan Kebumen, Pelabuhan Cirebon, Panjunan, dan sekitarnya.

Jika sudah terbentuk, kota tua diyakini bisa menjadi daya tarik wisatawan baik dalam maupun luar negeri untuk berkunjung ke Kota Cirebon. (UL/N-2)

Sumber: mediaindonesia